Generasi Muda dan Tantangan Digitalisasi

Generasi Muda dan Tantangan Digitalisasi

Oleh: Hamdy Borahima 

Era digital membawa banyak perubahan besar dalam kehidupan manusia, termasuk di Indonesia. Kemajuan teknologi informasi telah mengubah cara kita bekerja, belajar, dan berinteraksi. Bagi generasi muda, digitalisasi membuka peluang besar untuk mengembangkan kreativitas, akses informasi tanpa batas, serta kesempatan membangun jejaring global. Namun, di balik berbagai keuntungan itu, tantangan besar juga muncul, seperti penyalahgunaan media sosial, kecanduan gawai, hingga rendahnya literasi digital yang belum merata. 

Fenomena ini tampak jelas di kehidupan sehari-hari. Generasi muda semakin sulit lepas dari telepon pintar, bahkan sering kali terjebak pada konsumsi konten yang kurang bermanfaat. Alih-alih memanfaatkan teknologi untuk belajar dan berinovasi, banyak anak muda justru terjerumus pada perilaku konsumtif dan kecanduan hiburan instan. Dampak negatifnya tidak hanya pada penurunan produktivitas, tetapi juga kesehatan mental akibat tekanan sosial di dunia maya. Hal ini menunjukkan bahwa transformasi digital tidak hanya soal teknologi, tetapi juga kesiapan sumber daya manusia dalam menghadapinya.

Berdasarkan data dari berbagai riset, tingkat literasi digital masyarakat Indonesia masih tergolong sedang, dengan banyak anak muda belum mampu membedakan informasi yang valid dengan berita palsu atau hoaks. Kondisi ini berbahaya, karena generasi muda rentan dipengaruhi oleh informasi menyesatkan yang beredar cepat di media sosial. Jika dibiarkan, masalah ini dapat melemahkan daya kritis generasi penerus bangsa dan memperbesar potensi konflik sosial di masyarakat. 

Untuk menghadapi tantangan tersebut, diperlukan peran bersama dari keluarga, sekolah, pemerintah, hingga komunitas digital. Orang tua perlu mengarahkan anak-anak agar bijak menggunakan teknologi, sementara sekolah harus memperkuat kurikulum literasi digital sejak dini. Pemerintah juga harus menyediakan regulasi yang jelas dan tegas, terutama dalam menindak penyebaran hoaks serta konten merugikan di dunia maya. Selain itu, generasi muda sendiri harus berperan aktif mengasah keterampilan digital, tidak hanya sebagai pengguna, tetapi juga sebagai pencipta konten dan inovasi yang bermanfaat bagi masyarakat. 

Digitalisasi adalah keniscayaan yang tidak bisa dihindari. Namun, agar bisa memberikan dampak positif, generasi muda harus mampu memanfaatkannya secara bijak. Tanpa penguasaan literasi digital yang baik, bonus demografi yang dimiliki Indonesia bisa berubah menjadi beban. Oleh karena itu, penting bagi seluruh elemen bangsa untuk mendukung generasi muda agar siap menghadapi tantangan era digital. Pada akhirnya, keberhasilan Indonesia dalam memasuki era digital bukan hanya ditentukan oleh kecanggihan teknologi, tetapi juga oleh kualitas manusia yang mampu mengelolanya untuk kemajuan bangsa.

0 Komentar