Respon Pemerintah & Ketegangan Politik

 

Respon Pemerintah & Ketegangan Politik

Fachdil Syamsul Bahri

Ketegangan politik yang terjadi saat ini memperlihatkan adanya jurang antara pemerintah dan rakyat. Di satu sisi, pemerintah berusaha menampilkan citra stabilitas dengan mengeluarkan kebijakan dan program nasional. Namun di sisi lain, respon represif terhadap kritik publik justru menambah ketidakpercayaan masyarakat. Protes besar yang muncul akhir-akhir ini adalah bukti nyata bahwa rakyat merasa suara mereka tidak cukup didengar, sementara elite politik cenderung sibuk mempertahankan kepentingan kelompoknya.

Pemerintah seharusnya menempatkan kritik dan perbedaan pendapat sebagai bagian dari dinamika demokrasi, bukan ancaman. Mengaitkan aksi demonstrasi dengan “pengkhianatan” hanya akan memperuncing ketegangan politik dan membuat masyarakat semakin jauh dari ruang dialog. Jika ketidakpuasan publik terus dijawab dengan pendekatan kekuasaan semata, maka stabilitas yang dibangun akan rapuh dan semu.

Di tengah situasi ini, yang dibutuhkan bukan sekadar janji atau pencitraan, melainkan keberanian pemerintah untuk membuka ruang partisipasi yang lebih luas, melakukan transparansi anggaran, serta menunjukkan keberpihakan nyata pada kepentingan rakyat. Hanya dengan cara itu kepercayaan publik dapat pulih, dan ketegangan politik bisa diarahkan menjadi energi positif untuk perbaikan bangsa.

0 Komentar